Thursday, November 12, 2009

Ternyata masih ada orang yang mau menolong

Ketika itu saya baru saja pulang dari kampus. Seperti biasanya, saya pulang menuju ke rumah dengan naik busway transjakarta dari halte grogol. Kalau beruntung, saya akan mendapati busway jurusan kalideres-pulogadung, dimana itu berarti saya tidak harus transit lagi di halte busway Harmoni untuk naik busway arah pulogadung. Namun ternyata hari ini saya sedang tidak beruntung, dari tadi busway yang lewat hanya yang jurusan Pasarbaru saja, dimana itu berarti bagi saya yang hendak menuju pulogadung harus transit di harmoni apabila menaiki busway tersebut. sedangkan yang sampai halte Pulogadung sekalinya lewat, di dalam busway nya sudah padat penumpang. Akhirnya mau tidak mau, saya pun terpaksa naik busway jurusan Pasarbaru. 


Ketika saya sampai di halte Harmoni, ternyata ketidakberuntungan saya belum berhenti. Hari itu ternyata halte busway Harmoni benar-benar ramai oleh penumpang yang hendak transit, dan diantara semua koridor,ternyata yang paling ramai adalah busway jurusan Harmoni-Pulogadung! Good, sekarang saya harus bersabar mengantri berdesak-desakan dengan penumpang yang lainnya yang sama tujuan jurusannya dengan saya.

Akhirnya kurang lebih, setelah setengah jam saya mengantri, akhirnya saya naik juga ke busway jurusan pulogadung tersebut. Namun dewi fortuna ternyata masih menjauh dari saya, saya tidak mendapatkan bangku, huh damn! Dengan muka kusut, badan yang letih sehabis kuliah, tas yang berat berisikan buku catatan kuliah, plus menenteng dua buku textbook, saya berdiri memegang pegangan yang disediakn untuk para penumpang yang tidak kebagian bangku.

Keadaan busway saat itu yang sangat ramai, bertambah semakin buruk saja perasaan saya, apalagi ditambah supir busway nya menyetir sangat cepat. sehingga saya hendak beberapa kali nyaris terjatuh dan dengan sukses membuat bapak tua yang duduk di dekat tempat saya berdiri kaget dan berkali-kali memandang saya dengan tatapan 'iba'. Mungkin kalau saya
bisa dengar kata hatinya, dia akan bilang "kasihan banget sih ni anak, udah kurus, kecil, bawa tas berat, terus masih nenteng-nenteng buku tebal pula". ohh tidakkk kenapa jadi nista begini saya!

Ok, back to the topic.

ketika seperempat perjalanan, tiba-tiba si bapak tua itu memberi saya kantong kresek putih dan bilang, "de, ni ambil plastiknya untuk naruh buku, jadi ga usah di dekep gitu".

Saya seketika langsung kaget, ya ampun si bapak ini kok baik banget. Meskipun sebenarnya plastik itu tidak terlalu membantu mengurangi 'keribetan' saya di busway, saya tetap menerima kantong plastik tersebut dan mengucapkan terimakasih pada si bapak.

Ternyata, si bapak tua itu sadar juga, kalau plastik pemberiannya masih belum membantu, karena ga lama kemudian, si bapak bilang, "de, sini biar bapak bawain dulu bkunya. asal ntar jangan kelupaan aja pas mau turun".

Ampun, lagi-lagi saya kaget, tapi akhirnya saya titipin juga itu buku ke si bapak, sampai akhirnya saya dapat bangku baru saya pegang lagi buku saya.

Ketika itu saya langsung berfikir, ternyata masih ada orang baik dan tidak egois di kota Jakarta ini.. Syukur lah kalo gitu.. =)
semoga saja, masih banyak orang-orang yang suka menolong dengan tulus seperti si bapak tua tersebut. walaupun hal sepele, pasti setidaknya bisa mengurangi sedikit beban orang yang dibantu.
Bagaimana dengan kalian?

No comments:

Post a Comment