Dinginnya elegi hati merefleksikan keperihan tersimpan dalam relung
Hamparan kiasan tak terucap menjelma kabut pagi mengiringi doa
Endapan fikiran hati tentang tanya yang tak terucap berdansa mengusik jiwa
Angan ini tak pernah luput dari pesonanya, masih dan terekam rapi
Gempita keceriaan nampak jelas mewarnai cermin dunia, tetapi tidak demikian ketika kejujuran lentera jiwa terlantun.
Isakannya telah meredup, namun tidak pada luka kasat mata yang masih bertahta.
Ornamen logika bagai terbakar beradu dengan relung hati, ingin melangkah, namun adanya hanya menatap kosong kebelakang.
Visual abstrak bertabrakan tersesat tak tentu arah, entah kemana panah itu akan singgah
Angin pun tahu, tanya itu kan terus berdenting, dan jawabannya adalah keyakinan
Nestapa itu akan lelah juga nantinya, dan pelita keindahan akan berpijar. Asalkan tetap yakin.
Narasi kehampaan ini akan berakhir.Kaki ini nantinya akan biaa mlangkah,seringan puisi syahdu peri kecil berlonceng.
Iya,keyakinan itu masih ada dan terucap dalam hati..Menunggu ia yg tepat kan dtg mengisi relung & menyembuhkan luka
No comments:
Post a Comment