Showing posts with label dheasaid. Show all posts
Showing posts with label dheasaid. Show all posts

Thursday, March 26, 2015

Speak up, ladies!








Belum lama ini di beberapa media online, sedang hits-hits nya membahas tentang kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan pada wanita / anak. Begitu banyak artikel tentang KDRT yang di publish oleh para penulis dari media online tersebut. Ada yang memuat sebab-sebab seseorang berperilaku kasar, ada yang membahas tentang istri yang terbunuh oleh suaminya hanya karena Sambal, ada yang membahas kajian secara islam tentang dosanya melakukan kekerasan terhadap wanita, dan masih banyak lagi. Membaca itu semua membuat bulu kuduk saya merinding. Ternyata masih saja ada lelaki yang tidak bermoral yang hobby melakukan kekerasan, miris.
Anyway, diantara artikel-artikel tersebut ada yang menurut saya menarik dan paling mencakup semuanya. Artikel tersebut berisi terjemahan beberapa halaman suatu buku psikologi yang membahas tentang kekerasan. Judulnya "4 Alasan Tepat bagi Pria untuk Menganiaya Wanita".
Bacaannya terbilang ringan dan mudah dipahami, tetapi maksud dan tujuannya sudah didapat. Karena bagus isinya, saya pun men-share isi artikel tersebut di media sosial Path milik saya dan juga men-share link nya di akun Facebook saya. Untuk yang penasaran dengan artikel tersebut, saya akan share juga link nya --->  disini .




SAYA MENYAKSIKAN KEKERASAN LELAKI TERHADAP PEREMPUANNYA.
Well, tidak lama setelah saya banyak membaca artikel-artikel yang menyangkut tentang KDRT, ternyata saya mendapat suatu kesempatan menyaksikan dengan sangat jelas kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suami terhadap istrinya.
Saya akan membeberkan kejadian tersebut di postingan saya kali ini.
Okay, bermula dari niatan saya dan beberapa teman dekat wanita saya yang berkumpul untuk hang out bersama. Karena sedang ada film bagus yang diputar di bioskop, kami memutuskan menonton film di bioskop sebagai ajang perkumpulan kali ini.

Semuanya berawal biasa saja. Kami duduk berjajar di ruang theater ketika film ditayangkan. Saya memilih bangku yang agak mudah untuk keluar, karena maklum, kondisi saya saat ini sedang hamil masuk trimester tiga dan menyebabkan saya jadi rajin sekali ke toilet untuk buang air kecil. Jadi posisinya ada tangga turun menuju pintu exit, kemudian dua bangku yang diduduki sepasang lelaki dan perempuan, kemudian bangku saya, dan terakhir berurutan bangku teman-teman saya.
Layaknya kebiasaan orang-orang umumnya ketika menonton dibioskop, saya dan teman-teman saya menyediakan camilan sebagai amunisi selama menonton, namanya juga wanita, hobinya nyemil, apalagi sedang berbadan dua seperti ini, hihi. Saya sudah siap sedia dari rumah biskuit gandum, roti, dan susu di dalam tas. Camilan ibu hamil banget ya,hee.

Anyway, membawa camilan juga ternyata dilakukan oleh pasangan yang duduk di sebelah saya. Dan dari aromanya, saya langsung tau camilan apa yang dibawa, popcorn. Namun popcorn ini bukanlah popcorn biasa yang dijual di bioskop. Ini adalah popcorn merk j*llytime dengan rasa keju. Hahaa maklum, popcorn tersebut juga salah satu snack favorite saya dan adik saya, dulu waktu lagi in-in nya baru masuk pasar indonesia, hampir setiap pulang kantor saya membeli popcorn tersebut untuk dibawa pulang untuk nyemil 'join'an bareng adik bungsu saya.


Okay, cukup tentang si popcorn rasa keju ini. Sekarang kita balik lagi ke topik semula.
Di dalam theater, suasana begitu kondusif. Penonton terlihat serius dengan tontonannya, ada yang asyik sendiri terlarut dalam film, ada yang asyik juga dengan camilannya, ada juga mengambil-ambil kesempatan pacaran dalam bioskop (please deh ah, yang ini nggak banget).

Well, ketika film sudah setengahnya diputar, tiba-tiba saja terdengar suara percakapan dari pasangan di sebelah saya, dan akhirnya memecahkan konsentrasi saya dalam menonton. Saya yang memang dasarnya sudah terkenal sebagai kuping melayang sejak masa sekolah, alias bertelinga tajam, bahkan bisa multitasking menguping sambil melakukan kegiatan lain, akhirnya secara tidak sadar mengasah skill saya lagi disana. Iya, saya jadi menonton film sambil menyimak percakapan mereka, saudara-saudara!.

Dimulai dari si lelaki yang berbicara dengan nada agak tinggi, 
"Kok kamu makanin terus popcorn nya sih? Kamu kan udah beli crepes untuk camilan kamu?!"
*aseli ini percakapan lucu sekali. Seperti omongan bocah umur 5 tahun yang tidak suka makanannya diambil oleh adiknya.


Si wanita hanya terdiam, dan akhirnya berhenti makan popcorn tersebut.
Tetapi tidak lama si lelaki mulai berkoar lagi, 
"Kamu tau nggak sih, suami kamu lagi hobby makanin popcorn ini".
*oh ternyata mereka pasangan suami istri.


"Tapi kalau kamu tetep mau popcorn nya nih ambil dulu". Si suami memberikan bungkus popcorn tersebut ke istrinya.

"Iya aku masih laper sayang, crepes nya udah habis tapi mulut ini masih saja mau ngunyah. Mungkin karena bawaan hamil", si istri pun mengambil popcorn tersebut beberapa dan mengunyah popcorn nya lagi.

Oh ternyata lagi hamil juga toh. Saat itu saya mulai curi-curi pandang ke perut wanita tersebut, hamilnya belum sebesar saya. Mungkin kalau boleh menebak sekitar usia 4-5 bulan'an. Hehe saya jadi geli sendiri teringat ketika usia kandungan saya sekitar segitu juga. Seingat saya itu masa-masa saya lagi lahap-lahapnya memakan apa saja, karena di usia kandungan segitulah baru bisa enak makan. Maklum, saat kandungan masih usia 1-3 bulan, itu adalah masa-masa berat, apapun yang dimakan pasti muntah lagi, semua makanan enak pun rasanya jadi tidak enak. Makanya ketika hamil 4-5 bulan adalah masa dimana seperti balas dendam. Selama mampu, apapun terus dimakan. Mungkin itu juga yang dirasakan wanita yang duduk di sebelah saya ini. Saya hanya tersenyum simpul akhirnya mendengar celoteh wanita tersebut, dan akhirnya saya berfokus kembali ke film yang sedang saya tonton dan juga roti yang sedang saya makan.

Namun ternyata, ketenangan saya dalam menonton hanya sebentar saja terjadi. Karena tidak lama, terdengar lagi percakapan dari dua suami-istri disebelah saya ini. Sang suami berbicara lagi, kali ini nada nya lebih tinggi dan suaranya lebih keras dari sebelumnya. Hal ini tidak hanya menyebabkan konsentrasi saya menonton film terpecah, tetapi juga menyebabkan penonton lain yang duduk di depan sang suami menengok sesaat ke arah belakang.

"Kok kamu jadi istri maruk banget sih! Suami kamu lagi hobby makanin popcorn ini, tapi kamu tetap terus makanin popcorn nya. Pas aku tawarin lagi juga tetap diambil popcorn nya. Liat ini! Masa udah tinggal seperempat isinya! Aturan kalau mau popcorn juga ya beli popcorn! Bukannya malah beli Crepes!".

Astagfirullah, saya kaget mendengar kalimat yang dilontarkan suami tersebut terhadap istrinya. Rasanya tidak elok membentak istri di tempat umum hanya karena masalah sepele, iya hanya karena makanan ringan seharga dua puluh ribu rupiah. Apalagi istrinya sedang hamil,, kalau suami normal kan istri hamil tau-tau lahap gitu harusnya malah senang. Justru suami normal akan membiarkan istrinya itu terus menyemil karena ia sayang kepada istri dan calon anak dalam kandungan istrinya tersebut. Lagipula haduhh kok kayak orang susah saja popcorn diributin. Aseli saya jadi melirik-lirik pasangan suami istri tersebut untuk melihat penampilan mereka. Tapi dari penampilannya jelas pasangan tersebut berkecukupan. Pakaiannya rapi  dan sepertinya branded. Ini sebenarnya yang keliatan maruk malah jadi suaminya loh, bayangkan, istri lagi hamil malah di perlakukan tidak menyenangkan oleh suami. Sebagai sesama wanita hamil saya jadi kasihan dengan wanita disebelah saya ini. Mungkin dia mulai malu dengan ucapan suaminya yang juga didengar oleh orang sekitarnya. Saya saja tidak habis fikir.

Si istri yang sepertinya agak gerah dengan tingkah memalukan suaminya tersebut akhirnya menjawab diplomatis untuk mengakhiri perdebatan tidak penting itu.
"Maaf sayang, aku benar-benar masih lapar dan ingin mengunyah sesuatu. Udah ya jangan ribut-ribut lagi, ini gpp kamu habisin aja sisa popcorn nya. Aku tahan saja laperku walaupun ini bawaan hamil".
Suara sang istri terdengar lembut, tetapi saya bisa merasakan kepedihan dari suaranya tersebut.

Alih-alih bukannya suaminya minta maaf juga dan menyelesaikan perdebatan tersebut, si suami malah meniawab dengan jawaban yang tidak enak.

"Kalau lapar ya jangan makan popcorn! Nanti kan setelah kita menonton kita kan makan nasi di foodcourt! Salah kamu itu kalau lapar malah ngelahap popcorn!".

"Maksudku aku ganjal perut dulu.....
".
Suara si wanita semakin melemah, wajahnya agak sedikit manyun dan menunduk. Saya tebak sepertinya dia sudah tidak kuat dan mencoba menahan tangis.

Saya jadi berfikir untuk sharing biskuit gandum saya yang ada di tas saya kepada wanita di sebelah saya itu. Tapi sopan nggak ya. Ah saya nggak berani. Takut ia malah tersinggung atau suaminya yang arogan itu makin ga karuan emosinya. Saya cuma diam. Kemampuan multitasking saya yang menonton film sambil menguping hilang. Saya malah jadi hanya benar-benar terfokus dengan kedua pasangan tersebut.

Hingga beberapa detik kemudian, saya benar-benar saksikan... iya, dengan kedua pasang mata saya sendiri.... Si suami meremas bungkus popcorn nya yang masih berisi seperempat, didorong dan ditekan ke kepala si istri, kemudian tangan yang satunya lagi memegang kasar mulut sang istri.
"Ini habisin aja popcorn nya! Makan sana popcorn nya! Dasar istri maruk! Istri durhaka, tidak mau mengalah sama suami! Kamu harusnya menyenangkan suami, nurut sama suami! Kamu kuceraikan juga nangis-nangis kamu, banyak perempuan yang mau sama aku! Dasar kau maruk!".

"Astagfirulah yang, udah doong. Sakiit..". Si istri mencoba menepis dengan tangannya susah payah sambil mengucap,

"Mana mungkin aku maruk, di rumah saja kita aku selalu berbagi camilan dengan kamu, bahkan kamu yang memakannya lebih banyak. Banyak dari camilan itu yang aku beli tidak dari gaji kamu dan malah ada yang dari ibuku untuk calon cucunya. Tetapi aku tidak pernah mempermasalahkan apabila berbagi sama kamu ataupun kamu habiskan. Ini kenapa hanya karena popcorn kamu memaki seperti itu?"


Si suami sudah seperti kesetanan tetap melakukan kekerasan terhadap istrinya, tidak menggubris perkataan istrinya. Dan yang mengagetkan, tidak lama popcorn yang sedang berada di sang suami tersebut akhirnya di lempar ke arah depan. Entah akhirnya langsung jatuh atau mendarat dulu di salah satu kepala penonton bioskop di depan mereka.

Lagi-lagi orang yang duduk di bangku depan si suami menengok. Kali ini agak lama. Antara terganggu dengan ribut-ribut di belakangnya dan juga mungkin iba dengan si istri yang disiksa suaminya dengan kekasaran fisik maupun verbal di tengah umum, apalagi hanya karna popcorn.

Sadar merasa dilihatin oleh orang di depannya, si suami menendang bangku bioskop orang tersebut sambil agak berteriak, 

"Heh apa kamu lihat-lihat ke belakang terus?!!"


Astagfirulah... Saya rasa suami si perempuan itu memiliki gangguan jiwa. Kalau lelaki normal tidak akan tindak-tanduk nya seperti itu.
Tangan saya sudah reflek berkali-kali mengelus-elus perut beristigfar sambila mengucapkan 'amit-amit jabang bayi.....'.
Dan saya juga langsung reflek mengeluarkan handphone saya dan meng-update status di sosial media, 'negative thinker,tempramen,kasar fisik&verbal,ga komit,gede omong,player,bossy,tdk bersyukur, serakah,sombong,congak..1 paket ada di itu org.Hii serem..'


Saya tidak kenal pasangan itu, tetapi rasanya sudah terbayang bagaimana seperti nerakanya rumah tangga mereka. Satu paket sifat buruk ada di suami wanita malang tersebut. Empati timbul begitu saja terhadap wanita malang disebelah saya ini. Berat sekali cobaannya di dunia mendapati suami yang tidak ada kasih sayangnya, suka KDRT, sombong, dan merasa yang paling benar.
Entah ada saraf dibagian mana dari lelaki itu yang rusak. Mungkin lelaki tersebut tidak pernah dididik untuk bersikap sopan dan lembut terhadap istri, atau mungkin ayah lelaki itu juga suka kasar terhadap ibu lelaki itu, sehingga dia mencontohnya? Ah apapun itu, kekerasan terhadap wanita tidak bisa diindahkan dengan cara apapun.

Bahkan di agama islam, kekerasan terhadap wanita benar-benar harus dihindari... 
Memang ada suatu ayat yang menjelaskan suami boleh memukul istri, tetapi kaji lah lebih dalam ayat tersebut dan jangan hanya menyerap setengah-setengah. Suami boleh memukul istri hanya apabila si istri sudah benar-benar murtad, misalkan karena menyekutukan Allah. Dan setahu saya,  memukul istri pun tidak boleh terasa sakit, apalagi ke bagian wajah sang istri. Bahkan nabi besar kita Muhammad SAW tidak pernah bertingkah kasar terhadap istri-istrinya, semarah apapun beliau. Jadi rasanya sangat tidak diindahkan tindakan pria tadi yang kasar ke mulut dan wajah istrinya hanya karena Popcorn. Astagfirulah...


Okay, saya tidak tahu apa agama si pasangan suami istri tersebut. Tetapi saya yakin, di agama apapun, kekerasan terhadap wanita ataupun terhadap anak adalah hal yang dilarang keras.
Percuma mengaku iman nya kuat, rajin beribadah, di elu-elukan oleh banyak orang tetapi tidak punya moral yang baik dan akhlak yang baik. Karena, hey bung, semua di dunia ini hanya titipan. Allah lah maha pemilik segala-segalanya.


Semoga suami-suami tidak bermoral seperti itu akan segera mendapatkan azab yang setimpal dari Allah dan segera mendapatkan hidayah untuk bertaubat. Dan semoga wanita-wanita malang korban kekerasan akan dinaikan derajatnya oleh Allah serta apabila suaminya tidak berubah juga, semoga Allah memberikan pendamping yang lain yang lebih tepat untuk perempuan malang tersebut. Saya masih percaya, orang baik kelak akan mendapatkan pasangan yang juga baik-baik pula.
Satu hal yang juga selalu menjadi pedoman saya dalam menilai para lelaki yang telah berkeluarga, "Memuliakan istri adalah salah satu ciri suami yang shalih. Sebaik-baiknya kalian adalah yang baik terhadap istrinya" (HR. Ahmad).

Okay, diakhir cerita, setelah kejadian tersebut, saya jadi tidak fokus lagi menonton di dalam bioskop tersebut. Keinginan nurani mau membela wanita malang tersebut, tetapi apa daya saya yang lagi hamil besar juga takut dengan suami lelaki tersebut. Istrinya saja bisa ia perlakukan sewenang-wenang dengan kasar, apalagi orang lain. Saya yang terlahir dalam keluarga yang hampir bisa dibilang tidak pernah ada kekerasan, cukup sangat mencelos melihat kejadian ini. Sebenarnya laki-laki seperti itu sadar nggak ya, perempuan yang ia sakiti itu adalah perempuan yang mungkin (pasti) dijaga mati-matian oleh Ayahnya. Ya Allah, semoga tidak lagi-lagi saya menemukan kejadian miris seperti yang dialami wanita itu.

Dan untuk para wanita yang pernah atau masih menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, jangan tinggal diam ya. Kalian harus bisa tegas menghadapinya. Jangan mau diperlakukan seperti itu oleh pacar ataupun suami. Segera cari pertolongan dan perlindungan. Speak up! Jangan menyimpan sendiri hal pahit ini hingga sudah terlambat.Ceritakanlah kejadian yang kalian alami kepada orang terdekat dari kalian yang kiranya dapat melindungi kalian. Kalau masih belum yakin, hubungi juga organisasi sosial yang bergerak dalam perlindungan wanita dan anak. Setidaknya kalau kalian ada perlindungan, kalian lebih aman dan dapat terhindarkan kekerasan terulang. Saya juga yakin dengan adanya orang terdekat yang melindungi kalian, rasa trauma yang (mungkin) timbul karena sering dikasari bisa sedikit terpulihkan.  Saya pernah membaca salah satu buku paikologi, katanya orang yang tempramen seperti itu biasanya kalau sudah ngamuk-ngamuk, nantinya akan bersikap maniiiss sekali terhadap korbannya. Tapi demi apapun, kalian para wanita korban kekerasan jangan terbelunggu dengan sifat manis paska kekerasannya ya. Kekerasan itu tidak dapat dikompromikan. Ingat, nyawa kalian lebih berarti dari apapun.

Wassalam.. :)

Monday, March 31, 2014

April dan Hari-hari Penuh Perjuangan

Hello April... My the most favorite month...

Bulan yang selalu mengingatkan saya,, bahwa ada perempuan tangguh yang pernah berjuang dan bertahan hidup mati untuk kehidupan perempuan lainnya di pertengahan bulan April ketika itu..

Dia, malaikat tanpa sayap, yang memiliki tutur kata yang terkadang pedas, namun ketulusannya selalu hadir menyertai..

Tiga bulan lamanya ia terbaring dalam ruang putih penuh selang, dalam pengawasan para ahli yang mengkhususkan kemampuan intelegensinya dalam kesehatan...

Demi gadis kecil,, yang keras kepala yang tidak mau menunggu hingga sembilan bulan untuk melihat dunia..
Demi gadis kecil,, yang mungkin ketika itu hampir tiada...

April,, please be nice... :)

Tuesday, March 11, 2014

BILA FISIK YANG SELALU KALIAN JADIKAN PATOKAN, BAGAIMANA KALIAN BISA MENCINTAI TUHAN YANG FISIKNYA TAK KELIHATAN?

Halooo semuanya..
Pembahasan saya di blog kali ini mungkin bisa dibilang agak nyinyir. Tapi terserah nanti kalian beranggapan apa, yang pasti saya sebenarnya gerah banget mau menulis topik pembicaraan ini sejak dari kapan tau.

Well, sebelum-sebelumnya mohon maaf apabila ada yang merasa tersinggung dengan pembicaraan saya, tulisan saya ini tidak me-subjekan orang tertentu ya :).
Ini hanya gambaran secara umum yang saya lihat di beberapa kelompok masyarakat.

Anyway, saya akan mulai pembahasannya.

Semakin kemari, social media bukanlah hal yang asing lagi di benak kita, apalagi diantara kalangan remaja dan young adult, social media sepertinya sudah menjadi bagian hidup mereka. Facebook, twitter, instagram, path, dan sejenisnya, tentu kalian pun punya akun tersebut, bukan? :)

Begitu maraknya social media dikeseharian kita, membuat mereka yang memiliki bakat narsis kini bisa eksis. Sebut saja istilah "Selfie", tentu kalian pun sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut.

Ya, selfie adalah istilah lain dari self portrait (foto close-up) yang digunakan para social sharer. Mereka memotret diri mereka sendiri, baik dengan kamera handphone yang mereka arahkan sendiri, atau direfleksikan dari cermin, dan bahkan dengan bantuan tongsis (tongkat narsis) dan tombolnya. Intinya menampakan foto mereka sendiri yang mungkin sedang baru bangun tidur, akan tidur, sedang hangout disuatu tempat, ataupun hanya untuk menunjukan padanan baju yang dipakainya hari ini (biasa diistilahkan ootd).

Sampai disini, saya tidak mempermasalahkan dengan menjamurnya social media dan semakin banyaknya social sharer yang menampilkan foto selfienya.

Yang membuat saya agak jengah adalah efek selfie tersebut untuk beberapa bagian orang, mungkin lebih ke orang yang kurang bersyukur kali ya, yaitu,
"SEMAKIN MENINGKATNYA KESENJANGAN TAMPILAN FISIK SESEORANG".

Ga paham ya?

Jadi, maksudnya gini loh,
Dengan semakin banyaknya orang selfie dan di share, semakin banyak pula komentar-komentar dari teman-teman mereka tentang fisik mereka.

misalnya;

"Cantiknyaaa.."

"Ya ampun itu kok pipi lo gendutan?"

"Sumpah pingin banget sekurus lo"

"Hahaha kok dihidung lo jadi jerawatan gitu sih?"

"Aakk badanmu bagus banget. Envy.."

"Ganteng lo disini, haha"

"Itu perut atau karung beras? ups"

"Tungkai kaki lo kurus bener dah"

"Wih muka lo bersih bangett"

"Wah lo putih banget,, pakai perawatan apa?

"Gendooot"

"Haha lo bantet bener di foto ini"

dan lain sebagainya.........

NAH bisa dibayangkan kan bagaimana efek kelanjutan yang terjadi untuk si pemilik foto selfie, komentator, ataupun si silent reader yang cuma nyimak setelah membaca dan menyerapi komentar-komentar foto tersebut??

Disini, efek kelanjutannya saya pilah menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama, yaitu orang-orang yang tidak terlalu peduli dengan fisik seseorang bagaimana (TWO THUMBS buat orang-orang ini),
Ya, mereka tidak akan terpengaruh dengan KEKURANGAN pada orang lain ataupun dirinya. Umumnya orang-orang ini memiliki tingkat bersyukur lebih baik dari lainnya, dan lebih dapat MENGHARGAI ciptaan Tuhan bagaimanapun bentuknya.

Kelompok kedua adalah untuk mereka yang mendapat pujian atas foto mereka tentang fisik mereka yang dikaruniai memiliki fisik yang ok.
Mereka yang memiliki badan proporsional, kulit wajah dan tubuh bagus juga mulus, serta tinggi badan yang pas, tentu mereka akan semakin percaya diri, dan yakin dirinya rupawan. Ya wong mereka dapetnya bagus-bagusnya aja.

Kelompok ketiga adalah mereka dari kalangan minder dan pencemooh.
Bagi mereka yang fisiknya tidak se-hits kawannya, tentu akan muncul ketidak percayaan pada diri sendiri. Muncul lah rasa kurang mensyukuri dengan diri sendiri. Bahkan, ironisnya, mereka yang kita lihat sudah memiliki fisik yang ideal, masih saja mengeluh tentang apa yang ada pada dirinya. Mereka ini lah yang nama lainnya sebagai orang-orang yang kurang bersyukur akan karuniaNYA, kurang menghargai keragaman ciptaan Tuhan.

Sebut saja,,,

Yang hitam manis minder dan pingin kulitnya putih.
Yang kulitnya sudah putih banget minder ngerasa kulitnya pucat.
Yang kulitnya sedang merasa mukanya berminyak dan berjerawat.
Yang berbadan gemuk merasa tidak oke.
Yang berbadan agak gemuk, merasa kegemukan,
Yang berbadan sedang dan sudah bagus banget, kepingin langsing.
Yang sudah langsing, bete karena merasa pipinya terlalu cubby.
Yang kurus minder karena yang lainnya badannya pada proporsional
Yang pendek menjadi minder, yang ketinggian juga jadi minder.

Sudah diri sendiri menjadi minder, orang-orang kesayangannya yang ternyata masuk juga ke kelompok ketiga, pun juga membuatnya minder.

Misalnya (Ini hanya misalnya ya),
Ada yang diomeli sama Mamanya karena pas keundangan, baju anaknya sudah kesempitan karena agak menggemuk badannya.
Ada yang pacarnya berpangling sama perempuan lain karena si pacarnya ini kegemukan ataupun kekurusan
Ada yang adiknya terang-terangan ledekin kakaknya yang hitam banget
Ada yang temannya ngomentarin nyinyir karena mukanya jerawatan
Ada yang diolok-olok teman sebangkunya karena giginya tonggos

Dan masih banyak issue fisik lainnya yang sebetulnya sungguh sangat jahat dan menyedihkan kalau didengar

Yasalammm.... Semuanya menjadi rumit hanya karena issue fisik.

Sedih ya?

Lalu bagaimana dong solusinya? Harus membinasakan semua social media dan foto selfie, gitu? Ya enggak lah...

Yang harus diperbaiki adalah PANDANGAN kita akan fisik seseorang.

Please banget untuk para orangtua dan calon orangtua, untuk mengajari anak-anaknya sedini mungkin bahwa FISIK BUKAN SEGALANYA (noted juga untuk diri saya sendiri sebagai parents will be)
ajarkan bahwa semua ciptaan Allah itu harus dihargai, bukan dicemoohkan.
Keanekaragaman bentuk manusia yang berbeda-beda itu sangat indah dan membuat kaya, wahai kawan :).

Untuk kita-kita, yang sudah merasa dewasa ataupun beranjak dewasa, coba juga yuk belajar untuk bisa menghargai diri sendiri. Yaitu dengan mensyukuri karunia Tuhan akan bentuk fisik yang telah diciptakannya pada diri kita. Jangan minder karena hitam, gemuk, kurus, jerawatan, tonggos, pesek, dan lain sebagainya.

Begitu juga dengan kita memandang orang lain, hargai fisik orang lain dengan apa adanya dia, jangan dicemohkan, jangan dibilang "eh kamu kegemukan" atau "kamu kurus banget", bisa jadi itu menyakiti hatinya.
Mereka tidak bisa merequest untuk jadi mancung, putih, ataupun sebagainya,, Tuhan telah menciptakan mereka begitu adanya dengan segala pertimbangan-pertimbanganNYA. Hargailah itu.. :)

Well,, sekian dari saya,,intinyaa..

BILA FISIK YANG SELALU KALIAN JADIKAN PATOKAN, BAGAIMANA KALIAN BISA MENCINTAI TUHAN YANG FISIKNYA TAK KELIHATAN?

See you,, :D.

Sunday, January 19, 2014

Selamat Tidur Oma Sayang

Innalillahi wa innalillahi rodjiuun..

Minggu pagi, 19 Januari 2014, Oma ku tersayang, Siti Aisyah binti Sobirin, telah meninggal dunia diusia hampir 89 tahun, di kediamannya di Depok dalam keadaan yang sangat baik (tidak sedang sakit) dan sempurna, juga dengan dikelilingi anak, mantunya serta cucu-cucu dan cicitnya.
Oma meninggalkan 7 orang anak dan 3 orang menantu, 19 cucu dan 14 cucu mantu, serta 21 cicit.

Oma..

Kalau boleh bersyukur, aku sangat beruntung karena bisa merasakan kasih sayang nenek-nenekku hingga dewasa, baik nenek dari keluarga Papa (almarhumah Oma), dan nenek dari keluarga Mama (Mbah Ibu).
walaupun, kedua kakekku telah tiada sejak lama..
Mbah Ama meninggal ketika aku berusia 1 tahun, Opa meninggal ketika bahkan Papa belum bertemu Mama.

Jadi, aku tidak merasakan bagaimana rasanya memiliki Kakek.
Tetapi Alhamdulillah walau begitu, aku merasakan punya Nenek.
Merasakan menjadi salah satu cucu yang terdekat dengan Nenek-nenekku tsb.

Kalau boleh dibilang, aku termasuk salah satu cucu Oma yang cukup dekat dengan beliau.

Banyak kejadian-kejadian dan kebetulan-kebetulan dalam keluarga besar kami ini yang membuat aku semakin dekat dan mendapat tempat istimewa di hati Oma.
Salah satunya adalah karena Oma hanya memiliki 5 cucu perempuan.
Ya, diantara 19 cucu oma, hanya ada 5 orang cucu yang perempuan, dan aku salah satunya. Jadi bisa dibayangkankan bagaimana istimewanya kami para cucu perempuan di hati Oma.

Yang membuat istimewa lagi, sudah menjadi cucu perempuan, aku adalah anak dari anak kesayangannya Oma.
Papa ku adalah anak lelaki tertua dalam keluarganya, apalagi oma hanya punya 2 anak lelaki. Jadi, ini juga membuat aku menjadi salah satu cucu favoritnya juga.

Hari ini, satu persatu kenangan bersama oma tiba-tiba saja berkelibat di fikiranku.

Yah, mungkin karena masih dalam masa berkabung, sehingga masih terbayang-bayang tentang oma...

Masih keingat,
ketika aku kecil, aku menginap di rumah oma di Tebet...
Lalu waktu itu di pagi hari, ketika aku sedang bermain sepeda di halaman rumah oma, seperti biasa tukang jamu keliling mampir ke rumah oma menawarkan jamu.
Aku memesan beras kencur.
Ketika itu oma membawakan gelas untuk jamuku, bersamaan dengan mama Gadi (kakak papa) yang juga membawakan gelas untukku.
Namun aku lebih memilih gelas dari mama Gadi dibanding dari Oma. Oma agak cemberut, karena cucu kecilnya ini tidak memilih gelasnya.
Hihi.. lucu sekali kalau diingat-ingat..

Andai oma tau, saat itu aku memilih gelas dari mama Gadi karena gelasnya bergambar kartun kesukaanku. Sedangkan gelas Oma hanya gelas polos biasa.
Seharusnya aku menjelaskan hal ini ya ke oma sambil memeluk beliau, agar beliau tidak jealous, sedih dan cemberut.
Tapi dasar aku anaknya cuek, aku tidak kemukakan alasannya. Malah langsung meminum jamuku, lalu ngeloyor naik sepeda mengelilingi halaman rumah oma lagi..
Aahh oma... :')

Kejadian lainnya lagi adalah ketika aku remaja,,

Ketika itu, oma sempat tinggal sekitar 6 bulan'an di rumah Papa, dan dirumah beliau sedang tidak ada pembantu. Jadilah secara bergiliran Oma tinggal di rumah anak-anaknya berganti-gantian.

Oma tinggal berpindah-pindah di rumah anak-anaknya ini sudah mulai terjadi sejak aku SMA hingga beberapa bulan terakhir sebelum Oma pergi meninggalkan kami semua.
Karena kesehatan oma mulai menurun, yang dimulainya karena tidak sengaja terpeleset dikamar mandi.
Tetapi kalau ada pembantu, oma lebih suka tinggal di rumahnya sendiri.

Dari keberapa kalinya tinggal bersama oma, aku mengalami 3 hal kejadian yang mungkin tidak akan aku lupa..

Pertama, setiap Oma menceritakan masa lalunya, ketika kecil, ketika muda, dan betapa besarnya rasa sayang oma ke opa, juga betapa sayangnya opa ke oma.
Oma menceritakan ini ketika kami mau tidur, oma tidur denganku di kamarku, Oma terus bercerita hingga akhirnya aku tertidur.
Aku suka mendengar cerita-cerita masa lalu oma walau terkadang bosan juga karena ada beberapa cerita yang ia ceritakan berulang. Tetapi dengan mendengar cerita-ceritanya tersebut, terlebih tentang Opa, aku jadi merasa seperti kenal Opa.
Walaupun Opa sudah meninggal sebelum aku lahirpun, tetapi mendengar cerita-cerita Oma sedikit banyak membayar kerinduanku akan rasa sayang seorang Opa yang tidak pernah aku rasakan.

Kedua, ketika Oma menasihatiku dan untuk pertama kalinya memarahiku, karena aku yang beranjak remaja membentak mama di depan oma, karena aku sebal diomelin mama.
Oma ketika itu menasehatiku untuk tidak boleh membentak mama, jangan buat sedih mama.
Nasehatnya ini terucap lagi padaku di 2 hari sebelum kepergian oma yang diucapkan terputus-putus,,
"Nak (Papa dan Mama ku), jaga anakmu dhea ya.. Dhea, jangan membentak mama seperti dulu ya.. Nanti dosa."

Ketiga, ketika oma memberikan salah satu benda kesayangannya ketika aku dibangku SMA.
Aku tidak terlalu ingat pasti tahun berapa kejadiannya, ketika itu ia sedang menginap dan tidur denganku, tiba-tiba saja Oma memberikan benda tsb.
Tidak usah kujelaskan apa benda ini...
Yang pasti benda ini sangat oma sayangi dan sangat oma banggakan. Karena benda ini adalah peninggalan Opa untuk Oma.. Salah satu tanda cinta Opa ke Oma.
Ketika dikasih benda tersebut, aku kontan menolak. Aku kaget dan bingung. Rasanya aku tidak pantas mendapatkan benda seberharga itu, apalagi kata Oma ini pemberian Opa.
Tetapi ketika aku menolak berkali-kali karena merasa tidak enak dan merasa tidak pantas, Oma tau-tau berkata..
"Dhea, kamu ga pernah minta ini itu sama Oma, tiap oma kasih uang jajan bahkan duit THR pun kamu menolak. Kali ini harus kamu terima dan kamu jaga ya".
Akhirnya aku menerima pemberian oma tersebut, dan hingga kini masih terjaga rapi.

Oma,, masih tentang Oma..

Sejujurnya ada satu hal yang agak membuatku mencelos dan menangis sesunggukan ketika mendengar berita duka bahwa Oma akhirnya telah pergi..

Layaknya sebuah hutang, aku belum sempat memenuhi permintaan Oma yang sebenarnya sangat sederhana.

Beberapa bulan sebelum meninggal,, oma pernah bilang,
"Dhea, mana calonmu? Kenalin ke Oma, bawa ke rumah. Bella saja yang lebih muda dari kamu sudah ngelangkahin kamu. Tinggal kamu cucu perempuan yang belum menikah".

Tapi karena waktu itu belum yakin sama Abang,, jd cuma bilang,
"Nanti kalo udah waktunya kukenalin kok".

Bahkan,
Dua hari sebelum Oma meninggal,, Oma berpesan, dengan suaranya yang sudah terputus-putus.
"Dhea kumpulin uang. Jangan keasyikan kerja, ayo nikah...".

Ketika itu aku bilang,
"Sekarang aku sudah ada calon Oma, nanti kukenalkan ya, Insyaallah kita akan nikah sebentar lagi, mohon doa restu ya Oma".

Oma lalu menanggapi dengan suaranya yang sudah terputus-putus itu, dan ekspresinya tersenyum
"Kapan? Bulan depan ya!".

Aku juga tersenyum,
"Tidak secepat itu Oma, insyaallah abis lebaran tahun ini".

Seketika ekspresi Oma terlihat sedih, dan bilang "Yah masih lama..".

Dan.. sayang disayang, ternyata ekspresi sedih Oma itu adalah pertanda. Pertanda bahwa ia tahu kalau ia tidak bisa menyaksikan pernikahan cucunya itu.

Oma,, cucu mu ini sebenarnya hanya hitungan beberapa bulan lagi akan menikah... Jujur dalam rencanaku, mau kukenalkan Oma sama Abang paling tidak beberapa minggu sebelum lamaran.
Aku yakin, Oma pasti juga senang sama Abang, Abang orangnya baik, walau keras kepala, tetapi hatinya lembut, ia juga suka melucu, dan Abang sayang sekali sama aku.. Oma pasti cocok ngobrol-ngobrol dengan abang.

Tapi maafin aku oma, ternyata aku ga keburu untuk kenalin ke oma.. maafin aku oma, karena pertama kalinya aku bawa Abang ke rumah oma, justru disaat pemakaman Oma.. :(((((

Anyway,

Kemarin malam, aku mengalami ketukan kecil yang membuatku sedih..
Ketika sedang menyiapkan tahlilan di rumah Oma, Adik papa memberikanku sebuah titipan barang dari Oma untukku.

Ternyata barang ini sudah Oma titipkan dari jauh hari dan menitipkannya ke adik papa. Kata oma, ini untuk Dhea pas pengantinan. Aahh Oma,, Aku janji, pas aku pengantinan akan aku gunakan :')

Jujur,,

Sedih rasanya Oma ga akan bisa nyaksiin pernikahanku, pernikahan yang dinanti-nantiin Oma..
Pernikahan cucu perempuanmu yang menurutmu teralu keasyikan bekerja dan belajar sampai dilangkahi nikah sama adik sepupunya.
Pernikahan yang dimana moment anak lelaki kesayanganmu akhirnya akan menikahkan anak perempuannya..

Sedih rasanya di foto pernikahanku nanti, tidak akan ada foto bersama Oma.
Tidak akan ada kejadian Oma menunjukan foto Aku dan Suamiku dipelaminan kelak, sambil menceritakan tentang kami ke asisten rumah tangga yang merawatmu atau menceritakan ke sanak saudara dan kerabat lainnya...

Tapi Aku ikhlas Oma, karena sekarang Oma sudah mendapatkan tempat terbaiknya...

Oma sangat bersih dan cantik walaupun hanya dengan kain kafan sederhana. Dan bahkan Oma meninggal dengan tersenyum.. Bahkan mampu menutupkan mata dan merapatkan bibir dengan tangannya sendiri serta melipatkan tangannya sendiri,,, Disaksikan oleh segenap keluarga besarnya.

Selamat tidur Oma, doaku dan orang-orang yang menyayangimu akan selalu mengiringimu... :')

Tuesday, December 17, 2013

PERUBAHAN PADA HIDUP ITU PILIHAN

Tiga hari ini,,, tau-tau kontek lagi sama 2 teman jaman ABG....

Well,, waktu jaman-jaman kita sering nongkrong bareng,,, bisa dibilang 2 orang ini tidak cukup terlihat bagus dimata saya.

Yah,, mereka punya fisik yang rupawan..
Tapi untuk attitude dan masa depan, dulu saya melihatnya mereka kurang ok.

Keduanya banyak disukai oleh lawan jenisnya karena tampilannya yang oke..
Tetapi mereka termasuk anak yang badung dikelas, suka ngobrol, merokok, sesekali mencoba minuman keras, flirty dan playboy lah bisa dibilang..
Nilai ulangan mereka juga tidak bisa dibilang luar biasa. Standart-standart saja...

Tapi,,, siapa sangka... waktu yang udah merubah mereka...

Setelah cukup lama ga ngobrol panjang kali lebar...

Kini mereka berdua sudah tidak seperti dulu...

Yang satu kini sudah cukup mapan dengan pekerjaannya, sedang menjalani hubungan yang serius dengan seorang wanita, dan mulai menjauhi kebiasaan-kebiasaan buruknya di masa remaja.
Prestasinya pada bidang pekerjaannya bisa dibilang sangat gemilang, bahkan sedikit banyak ia sudah menjadi pelatih praktisi untuk mahasiswa dalam bidang ilmunya.

Yang satu lagi juga tidak kalah hebat. Ia sudah tidak merokok, rajin berolahraga, hidup teratur, sedang melanjutkan studinya di jenjang megister, dan dalam tahap akhir seleksi wamil.

Who knows... kalo dulu mereka berdua adalah anak tengil yang, yahhh sok kecakepan. hehe

Namun,,

Lain orang...

Ada juga dua orang teman lainnya semasa ABG,,

dulu,,, ia bisa dibilang Alim..

Ga macem-macem... khas anak baik-baiklah...

Saking baiknya, jadi suka dibully dan diledek-ledekin sama anak-anak lainnya.

Tetapi setelah sudah lama ketemu,,, waktu pun ternyata telah ,mengubah mereka..

Yang satu, kini menjadi penggila wanita, bisa dibilang sok playboy, bahkan pernah dengar dari salah satu teman, caranya berpacaran pun cukup extrime. Bahkan, ia pernah menjadi selingkuhan orang yang sudah berumah tangga. Dia yang tadinya tidak pernah merokok dan minum minuman keras, kini malah jadi terbiasa. Miris memang.

Yang satu lagi, kini juga mengalami perubahan. Yang tadinya saya lihat dia anak yang sederhana dan penuh rasa syukur. Berubah menjadi shopaholic cenderung show off, dan sepertinya mengalami sedikit kesulitan dalam menahan rasa ingin tampil up to date dan gaul di mata teman-temannya. Omongannya yang dulu sangat santun, sekarang terkadang terselip gurauan-gurauan yang sedikit tabu ditelinga saya.
Sebenarnya tidak terlalu sebermasalah dibanding teman saya yg satu lagi. Tetapi, kadang ada sedikit rasa iba kepadanya ketika teman-teman membicarakannya dan mengolok-oloknya dibelakangnya untuk jadi bercandaan. Dari ia yang disebut aneh, gaul tapi norak, dsb. Tega memang.

Yah....
hal-hal yang dialami teman-teman saya diatas memang unik.... ini lah yang biasa kita sebut sebagai PERUBAHAN dalam fase kehidupan manusia.

PERUBAHAN ini sendiri bermacam-macam..

Ada yang menjadi lebih baik, ada yang menjadi buruk.

Tinggal kita sendiri yang memilih mau menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk.
Baik dan buruknya pun itu kita sendiri yang pada akhirnya memahami.

Yang bikin sedih itu,,, kadang, kita sudah merasa yakin kalau pilihan kita adalah baik dan menjadikan diri kita lebih baik.
Tapi nyatanya, masih ada aja orang yang entah beda persepsi,, sampai yang iri yang mencibir PILIHAN kita ini.

Saya tidak akan mencontohkannya dari kasus keempat teman saya sebelumnya lagi. Karena YANG TAU PASTI AKAN DIRI MEREKA ADALAH MEREKA SENDIRI.

Saya akan membahas aga cukup detail tentang apa yang saya alami sendiri.

Well,, beberapa bulan terakhir ini, saya mencoba untuk memakai kerudung.
Niatan saya ini sebenarnya sudah ada sejak saya kuliah S1 di semester 5..

Tetapi, saya dulu masih belum yakin dan takut malah akan melepas kerudung saya lagi ditengah jalan...

Makanya baru kesampaian 4 tahun kemudian....

Insyaallah, kali ini udah mantap.

Pertama kali keluar rumah dengan kerudungan dan ketetapan hati untuk berkerudung,, saya fikir SEMUANYA AKAN MENJADI BAIK DAN LINGKUNGAN AKAN MENYAMBUTNYA DENGAN BAIK.

Tapi ternyata tidak, saudara-saudara.  PERSEPSI akan PILIHAN saya ini berbeda-beda dimata orang...

Mama saya sendiri sempat memandang saya sebelah mata ketika saya memutuskan untuk berkerudung..
"Dhea, kamu masih muda, sangat suka dengan fashion-fashion dan suka utak atik rambut... Apa kamu yakin mau berkerudung? Jangan saat ditengah jalan tau-tau dilepas.".

*Saya tetap cinta fashion dan insyaallah tetap akan brkerudung, mamahku sayang :)

Ada lagi teman dekat di kantor bilang,
"Hah seriusan Dey berkerudung? Orang yang doyan gonta ganti warna rambut kaya lo dan hobby banget ke salon untuk Hairspa kaya lo?!Wew!"

*Saya tetap suka gonta ganti warna rambut kok. Cuma bedanya sekarang yang bisa lihat cuma Keluarga dan Suami kelak :)

Ada juga tanggapan sinis yang bilang,
"Ah lo pakai kerudung biar keliatan agamis aja palingan".

*Lahhhh cetek amat femikiran situ :)

Ada juga komentar kocak dari sepupu yang bilang,
"Dey pakai kerudung biar dapet suami yaaaa..."

*Haha.. bukan karena ini kok.. Tapi kalau setelah saya berkerudung tau-tau saya dipinang ya Alhamdulillah.

Tapi, diantara semuanya, ada tanggapan polos dari teman saya yang bilang,
"Dey,, kenapa berkerudung sih? Cantikan ga pake ah."

*Hehe makasih loh kalau dibilang pas ga pakai kerudung saya cantik. Tapi,, kalaupun trnyata saya kelihatan lebih cantik pas saya berkerudung, itu juga ga akan jadi alesan saya berkerudung loh mas nya :).
Sahabat saya di SMA pernah nasihatin, "Kalau mau kelihatan cantik banget, didepan suamimu aja.. Ibadah banget itu Dey". Aamiin yaah.. Insyaallah deh, hehe.

Oh iya, selain itu ada juga tanggapan sinis setelah saya pakai kerudung yang tidak kalah lucunya...
Duluuuuuu waktu saya belum berkerudung,kalau saya tiba-tiba ngomong bijak atau mengutip share  suatu ayat or hadits yang menurut saya bagus,, paling banter dibilang sotoy atau ga sok tua..
Nah sekarang,,, ada aja loh yang bilang saya sok agamis lah, ngeledekin saya bu haji lah, sok alim lah, dll...
*Hahaha biarlah ,mereka berkata apa :).

Yang jelas,,,

PERUBAHAN DIRI SAYA UNTUK BERKERUDUNG ITU PILIHAN SAYA, BUKAN KARENA MAU KELIHATAN WOW ATAU DAPAT PUJIAN ATAU SOK AGAMIS ATAU APAPUN ITU.

Saya berkerudung karena saya sadar, emang seharusnya kita menutup aurat seperti yang diperintahkan agama. Dan saya mencoba memperbaiki diri saja kok, ingin lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya.

MESKIPUN kini saya harus melepas pekerjaan dengan salary wow yang disebabkan karena atasannya tidak berkenan dengan karyawan yang berkerudung.

MESKIPUN ada yang bilang, "gayanya aja masih pecicilan dan bawel udah sok-sok berkerudung"

MESKIPUN saya sadar kadang belum memakai kerudung yang dibilang menutup dada, berbaju gombrong. Masih suka kerudung yang digaya-gayain, dan kadang masih memajang foto lama yang belum berkerudung.

TETAPI SEENGGAKNYA SAYA BERUSAHA MEMPERBAIKINYA SEDIKIT-SEDIKIT. Bukan berarti niatan saya setengah-setengah loh :))))).

Well...

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya

PERUBAHAN PADA HIDUP ITU PILIHAN.....

TERSERAH kalian mau pilih jadi baik atau jadi buruk,
seperti kasus2 teman saya yang tadi saya ceritakan..

TERSERAH juga kalian mau BERFIKIR positive atau negative TENTANG PERUBAHAN ORANG LAIN.

Semua itu hak KALIAN dalam menilai :))))))

Kalau saya mah, berusaha menanggapi positive aja dan melihat hikmahnya aja deh untuk setiap perubahan :D.

Seperti kata orang yang saya sayang,
"TERSERAH ORANG MAU BERKATA APA TENTANG KITA, YANG PENTING KITA BERUSAHA JADI YANG TERBAIK AJA, SELALU INGET AJA APA YANG KITA LAKUIN KARENA ALLAH DAN ATAS RIDHO-NYA".

At least but not last,,,saya nulis ini tujuannya bukan buat pamer, sok menggurui, riya,  atau apapun yaaa...
Saya cuma mau sharing aja,,, dan semoga apa yang saya tulis bisa menjadi inspirasi untuk pembacanya.

SO,,,,,

silahkan kalian memilih perubahan untuk diri kalian masing-masing, hey para agen perubahan.

Goodnite, all... :)))))

Thursday, September 26, 2013

Destiny




Cinta itu apa?

Jodoh itu apa??

Tiba-tiba saja semuanya datang berentet begitu saja.

Aku yang menantikan cinta
Aku yang berharap menemukan pembasuh luka.

Dikala doa selalu terucap
Dikala hati ini sudah lelah menengok kebelakang.

Tiba-tiba seperti terjawab semua pertanyaan diri.
Datang begitu saja jawaban doa yang setiap malam terbisikan.

Namun biar begitu sebenarnya ragu dan bimbang masih meradang

Rasanya terlalu aneh
Rasanya terlalu indah
Aku takut ini hanya mimpi.

Tuhan,
Beritahukan aku,
ini adalah jawab dari doa-doaku, atau sebuah ujian yang baru?

Monday, August 19, 2013

6 Pria yang Belum Layak untuk Hubungan yang Lebih Serius

Terinspirasi dari gambar yang teman saya post di salah satu jaringan sosial Path tentang lelaki yang layak jadi pacar itu bagaimana , saya jadi tergelitik untuk memperluas makna dari gambar yang ia post itu.
Tetapi saya akan ubah sedikit temanya, namun sebenarnya dengan inti yang sama. Saya akan menuliskan beberapa tipe lelaki yang harus dihindari, jangankan untuk jadi pacar, bahkan untuk dekat saja pun ada baiknya lebih dipertimbangkan lagi.
Well, sebelumnya, pacar disini bukan diartikan sebagai pacar yang tampilan fisiknya cakep, body bagus, tajir, pinter dan ga malu-maluin kalau pas jalan ke mall ya. Tetapi lebih ke arah orang yang bakal nantinya kita bukakan pintu hati kita sebagai pasangan seumur hidup. Jadi untuk kalian para wanita yang masih mau nikmatin masa muda yang fikirannya cuma cari pacar karena takut kesepian alias bosen nge-jomblo sih ga terlalu ngena' kalau baca ini.
Okay, saya akan mulai pembahasannya siapa sajakah yang harus kita hindari untuk ke hubungan yang lebih serius.
1. Mereka yang masih mendapatkan gelar SUMO.
Arti SUMO disini bukanlah pegulat bertubuh besar menjurus ke gembrot yang berasal dari Jepang, bukan sama sekali. SUMO yang saya maksud di sini adalah SUsah MOve on. Ya, mungkin dari sebagaian orang ada yang tetap maju tak gentar mendekati seseorang yang belum bisa move on dari mantannya. Mereka merasa yakin bahwa cinta yang ia berikan akan membuat sang pujaan hati berpangling. Hellooo nona, ini bukan negeri dongeng. Realitanya, pacar yang belum bisa move on itu cuma akan menjadi benalu dalam hubungan kalian. Bayangkan saja, apabila kalian jalan dengan pacar kalian ke suatu tempat, tau-tau pacar kalian bilang, "Ya ampun beb, dulu aku sering banget nih ke sini sama ex aku, dulu kita bla bla blaa.......... dsb dst". Dan kemudian acara nge-date kalian berdua diisi dengan obrolan kisah si pacar waktu sama ex nya itu. Oh my, asli itu ga banget kan. Kasus lainnya yang akan kalian hadapi dengan pacar yang SUMO adalah, kalian akan dibanding-bandingkan dengan ex nya tersebut secara sadar ataupun tidak. Bisa jadi pacar kalian akan menuntut kalian harus begini, harus begitu,, alasannya sih agar kamu menjadi orang yang lebih baik lagi. Tetapi setelah diusut-usut, dia seperti itu karena dia ingin kamu seperti mantannya. Apa kalian mau menjadi bayang-bayang dari orang lain? Tentu tidak mau kan, karena setiap orang itu berbeda dan unik, tidak ada yang sama. So, kalau pacar kamu itu memang sayang sama kamu, dia nggak akan menengok terus ke masa lalunya, banding-bandingin kamu, atau yang lebih fatal, masih secara rutin hubungin mantan dan ngeharapin balikan. Jangan pernah mau ngasih cinta ke orang yang cuma jadiin kita sebagai pelariannya. Hiii.. big no no for this man.
2. Womenizer Akut.
Lelaki tipe womenizer adalah lelaki yang punya kecenderungan sebagai pecinta wanita yang punya kemampuan sebagai penakluk wanita. Ia bisa dengan gampang, dengan caranya mendekati wanita manapun yang menurutnya menarik. Dia punya magnet tersendiri yang membuat perempuan yang menjadi incarannya juga menjadi takluk dengannya. Contoh mudahnya, James Bond. James Bond adalah tipe penakluk wanita sejati, hampir di setiap sekuel filmnya dapat dipastikan selalu dikelilingi wanita cantik. Pada kehidupan nyata, lelaki seperti ini juga ada. Biasanya dia memiliki banyak sahabat wanita. Tetapi kalau diusut, beberapa sahabatnya itu mungkin sudah ada beberapa yang menjadi mantannya, atau bisa juga teman dekat dari sahabatnya itu adalah mantannya. Ya, para womenizer umumnya memiliki mantan pacar ataupun mantan HTS'an dan TTM'an yang cukup banyak. Selain dari itu, bagaiakan sales officer yang me-maintanance costumer'nya, tipe womanizer adalah sosok orang yang sangat menjaga hubungan dengan para mantannya. Dia masih bisa berhubungan dekat dengan mantannya, layaknya seseorang yang nggak mau kehilangan fans. Dekat sama orang seperti ini harus siap-siap makan hati, karena para womenizer adalah pelaku PHP (Pemberi Harapan Palsu) yang handal.
3. Menyiksa dan kasar
Kasar dan menyiksa disini terbagi menjadi dua yaitu secara psikis, dan secara fisik. Menyiksa secara psikis adalah mereka yang suka berbicara kasar baik lisan maupun tulisan. Membentak dan memaki juga termasuk dalam kategori menyiksa secara psikis. Begitu pula dengan judge dan insecure. Sifat kasarnya itu memberikan trauma atau ketakutan tersendiri, maka dari itu disebut menyiksa psikis. Sedangakn untuk menyiksa secara fisik, misalnya seperti memukul, menampar, menarik tangan secara kasar, dsb. Ibaratnya, kalau belum menikah saja dia sudah berani kasar sama kita, apalagi nanti ketika dia sudah menjadi kepala keluarga. Bisa-bisa ia akan menjadi pemimpin rumah tangga yang sewenang-wenang dan kasar apabila kalian berdua ada cekcok. Nggak mau kan kekerasan rumah tangga bakal terjadi dirumah kamu..
4. Punya pengalaman selingkuh
Well,, kita sebenarnya ga bisa main judge gitu aja sama orang-orang yang pernah menjadi selingkuhers.. "Mungkin" aja si Mr Selingkuh ini sudah meninggalkan kebiasaan buruknya. Tetapi tidak menutup kemungkinan kan kalau suatu waktu ia akan mengulangi kesalahannya. Pacaran dengan orang yang punya sejarah pernah selingkuh harus siapin mental. Iya, harus siapin mental kalau-kalau dia juga bakalan selingkuh pas sama kamu. Amit-amit jabang bayi, jangan sampai sih. Lelaki peselingkuh juga biasanya memiliki kecenderungan untuk merusak hubungan orang. Ia tidak akan segan menyukai atau mengincar perempuan yang sudah punya kekasih. Karena biasanya lelaki yang punya kecenderungan sebagai selingkuhers tidak terlalu mengagungkan komitmen dan perasaan orang lain, yang dia fikirkan hanya perasaannya saja. Anyway, selingkuh disini bukan hanya pacaran atau jalan dengan wanita lain disaat sudah memiliki pacar ya, tetapi bisa juga dengan menyukai diam-diam ataupun memuja berlebihan wanita lain, yapp itu selingkuh hati.
5. Tidak pernah kesusahan
Dia adalah tipe Lucky man, hidupnya selalu mudah dan berjalan lancar. Akademis maju, pekerjaan lancar, kehidupannya senang. Hampir semua target dan keinginannya tercapai. Sekalipun pernah terjatuh, hanya sekedar tersandung, tidak sampai titik paling rendah. Ya, mereka yang tidak pernah merasakan sakitnya tersandung dalam perjalanan hidupnya dan mereka yang setiap keinginannya selalu dengn mudah digapai, akan cenderung memiliki tingkat over conffident tinggi tetapi dengan tingkat ketahanan yang lemah. Apabila mereka mengalami sedikit saja kesulitan, mereka akan ,menjadi sangat lemah dan cengeng, dan mungkin akan menjadi banyak mengeluh. Karena sebelumnya tidak pernah ia merasakan posisi down. Padahal seharusnya sebagai calon pemimpin keluarga, mereka harus kuat mental bukan? Para lucky man juga biasanya kurang memiliki rasa kasihan kepada orang lain yang sedang mengalami masalah, malah cenderung sewenang-wenang terhadap orang lain, mereka tidak bisa bersimpati kesulitan orang, karena mereka belum pernah mengalaminya. Hanya sedikit Luckyman yang memiliki rasa emphati yang tinggi.
6. Tidak bisa me-manage penghasilan dengan baik
Mereka tidak bisa dikatakan kere. Umumnya justru mereka memiliki penghasilan yang sangat cukup. Tetapi karena keteledorannya dalam me-manage uang, mereka hampir selalu mengeluh sedang bokek. Ya, tipe lelaki seperti ini biasanya masih belum berfikir tentang masa depan. Fikirannya hanya kumpul-kumpul dengan teman, ngopi-ngopi sambil ngerokok di cafe premium, beli barang-barang brand premium, dan sebagai pemakai kartu kredit yang aktif. Kegiatan hedonnya sangat terasah, yang dicarinya masih kesenangan sesaat. Gaji bulanannya bisa dibilang hanya numpang lewat. Disaat teman-temannya sudah mulai menyisihkan gajinya untuk menabung dan membeli asset, ia malah masih asyik bergaya dengan dandanan parlentenya. Memiliki pacar seperti itu sebenarnya seru, mereka akan sering mengajak kita kongkow-kongkow ke tempat-tempat seru, mungkin hampir setiap nge-date perut kita bisa kegirangan karena selalu disuguhi kuliner-kuliner mahal. Tidak sedikit dari mereka juga rajin memberikan kita kado-kado yang terbilang mewah. Tetapi, ketika tiba-tiba kita menanyakan jenjang selanjutnya hubungan kalian, mereka akan bilang belum ada tabungan untuk biaya menikah. Yah begitulah, karena memang sallary mereka tiap bulannya tidak ter-manage dengan baik.
Well, itulah kriteria beberapa lelaki (yang menurut saya) sebaiknya difikirkan dua kali ketika ingin memulai hubungan yang serius, tapi semuanya kembali ke kalian. Selama kalian bisa menerima keekstrimannya tersebut, itu semua nggak akan menjadi masalah. Selamat memilih ladies,, :)

Thursday, July 25, 2013

Tweet Sotoy ketika Menonton Pertandingan Sepak Bola ala Dey

Menurut gue pertandinga Indonesia lawan team sepak bola luar negri adalah pembodohan... Atau mungkin malu yang tertunda. Secara, skor team Indonesia pasti nol mulu. bikin malu banget

Dengan skor team indonesia yg secara konsisten NOL ketika melawan "mereka", ini menggambarkan kualitas atlet bola kita masih underground. Daripada cuma buat malu mulu, mending ga usah tanding dulu. Latihan dulu yang bener,biar ada skornya dulu paling ga. Jangan kalah telak mulu

Ironisnya lagi, penonton sepakbola di Indonesia yg nonton pertandingan tsb, secara kompak dateng n dukung club luar negri penantang. Bahkan datang berbondong2 sama teman datang nonton di stadion dengan memakai jersey club dari luar negri itu.
Cinta tanah airnya mana? *nangis dipojokan*

Etapi gimana penontonnya mau dukung 'en do ne sahh' ya. Secara pemainnya emang masih kalah jago sih.

Ada baiknya atlet2 bola itu dilatih bener2 dulu kali ya, kl perlu kasi beasiswa atlet keluar negri utk bisa jadi good player. Abis itu bagi2 tekniknya ke atlet bola lainnya di Indonesia. Terus tanding atas nama Indonesia, harumin nama bangsa. Hapily ever after kaya cinderlela.

Tapi susah sih. promoturnya komersilisasi banget. *mendadak hopeless.

Tapi yaudahlah, enough nyampah tentang pertandingan bolanya... 
Daripada entar ditimpuk botol aqua sm penggemar bola n dibilang sotoy. *kabur diem2

Tuesday, September 4, 2012

Meningkat„ dan membaik.


Tiba-tiba aja saya kefikiran tentangperjalanan hidup saya beberapa bulan terakhir..
Sudah banyak perubahannya.


Teringat petikan kalimat dari seseorang yang saya sayangi„ dia bilang, “Hidup itu berubah, hidup itu menanjak”.
Kata-katanya terkesan begitu simple, namun kalau difikirin lagi, ternyata maknanya dalam juga.


Saya mencoba mengaplikasikannya ke kehidupan saya sendiri setahun belakangan ini..


Bulan puasa tahun lalu, saya masih menjadi seorang mahasiswa yang lagi sibuk-sibuknya mengejar deadline skripsi, karena udah mepet waktu sidang. Tiap hari saya berkutat didepan komputer, sibuk dengan penelitian-penelitian tentang marketing management yang sedang saya teliti sebagai bahan uji sidang skripsi saya. Selain itu saya juga part time sebagai asdos dan aslab di kampus saya. Ya, sebagai mahasiswa, uang bulanan saya cukup terbatas, oleh karena itu saya iseng-iseng juga mencari duit tambahan, sekaligus ingin berbagi ilmu juga.

Sekarang, bulan puasa tahun ini, saya sudah menjadi pegawai salah satu bank swasta, dimana posisi saya adalah sebagai SME banking relationship officer. Kesibukan saya tentu sudah berbeda dengan saya yang tahun lalu. Kini hari-hari saya dibayangi oleh target bulanan, proposal kredit, dan segala presure yang umumnya dihadapi sebagai seseorang yang bekerja di bidang marketing perbankan. Berbeda dengan keuangan saya tahun lalu yang terbatas, syukur alhamdulillah, saya sudah mendapatkan penghasilan sendiri dengan jumlah yang mencukupi dari pekerjaan saya tersebut.



Ya, dari kisah random nan simpel itu saja sudah dapat menggambarkan betapa luar biasanya jalan hidup seseorang itu. Berjalan begitu saja bagaikan air yang mengalir, dan terus meningkat dan menjadi lebih baik dengan atas izin dari Allah SWT.


Sebenarnya masih banyak contoh lain dalam kehidupan yang mungkin lebih ‘Wah’ dibanding rentetan kisah yang saya jabarkan. Kisah itu bisa saja kalian alami sendiri, ataupun dari pengalaman orang-orang terdekat kalian.


Apapun itu kisahnya, dapat dipastikan perkembangannya pasti meningkat. Meskipun ada naik turunnya, biasanya nanti akan naik juga menjadi lebih baik dari posisi sebelum turun. Indah pada waktunya, dan akan lebih indah lagi kalau kita mensyukurinya.



Semoga kalian semua adalah orang-orang yang dapat merasakan peningkatan tersebut ya! :)

Sunday, August 5, 2012

Untuk kau, Kawanku….


Waktu sudah melangkah ke pergantian hari, tapi malam ini saya kok susah tidur ya.

Iseng-iseng saya membuka akun facebook (fb) saya,
di home facebook, saya lihat daftar orang-orang yang ulang tahun hari ini.
Saya lihat ada satu nama diantara nama-nama friendlist fb saya yang berulangtahun tersebut….
DEG! tiba-tiba hati saya terenyuh.
Melihat nama itu, saya pun tergerak untuk meng-klik namanya dan melihat ke page profil nya.
Saya membaca beberapa wall di page nya secara random, dan semakin terenyuhlah hati saya. Hanya butuh waktu sebentar untuk membuat saya meneteskan air mata ketika saya membaca wall di facebook tersebut.



Ya, hari ini adalah ulang tahun salah seorang teman sekelas selama semester satu, plus seperjuangan waktu diospek dikampus.
Teman di masa-masa saya masih merasakan kebanggaan sebagai seseorang yang baru saja lulus SMA dan melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Teman yang saya buat gambar versi kartunnya bersamaan dengan teman-teman kelas MJ-8 lainnya.
Teman yang saya judge sebagai orang yang pendiam dan tidak banyak omong, teman yang baik untuk saya dan anak MJ-8 lainnya..



Dialah, Alm. Neil Aldryn.



Sudah satu tahun lebih beberapa bulan kepergiannya, meninggalkan kami semua…
Meninggalkan keluarga, sahabat, teman, dan kekasihnya……



http://dheaisme.blogspot.com/2011/04/rip-neil-aldryn.html


Selamat ulang tahun kawanku, Aldryn…
Semoga tenang dan bahagia disana…  :’)

Sunday, March 11, 2012

Cinta Segitiga


Semalam, dalam waktu yang hampir berdekatan, berturut-turut saya di telfon oleh dua orang teman yang bisa dibilang dalam keadaan tidak baik, dan dengan kisah yang panjang.
Kenapa tidak baik? Karena mereka menelfon dengan berbagai fikiran-fikiran yang mengganggu konsentrasinya, dari masalah pekerjaan, keuangan yang menipis, hingga masalah cintanya yang bagaikan benang kusut.
Dalam tulisan saya kali ini, saya akan angkat permasalahan cintanya sebagai topik disini.
Kenapa cinta,Bukankah itu terlalu klise untuk dijadikan suatu pembahasan?
Ya permasalahan cinta memang terlalu klise, tapi tidak akan pernah habis dan hilang sebagai omongan. Karena hal yang klise ini akan selalu mendatangi dalam kehidupan manusia. Itu menurut pemikiran saya.

Dua teman saya ini sedang bingung„ mereka sedang terjebak dalam yang namanya cinta segitiga. Lagi-lagi klise ya, sinetron banget.
Tapi tidak bagi kedua teman saya ini, ini untuk pertama kalinya dalam hidup mereka terjebak dengan belenggu cinta segitiga. Dan kini mereka bingung..
Ketika mereke bingung, sayapun jadi ikut bingung..
Bagaimana saya tidak bingung, dalam satu malam saya mendengarkan cerita panjang kali lebar dengan dua pelaku cinta segitiga, dengan episode yang sama.
Atau singkat kata, dua teman saya itu adalah orang yang terlibat dalam kisah yang sama. Simpelnya, yang perempuan curhatnya ke saya, yang laki-lakinya curhatnya ke saya juga. Saya jadi bagaikan penonton dalam sebuah bioskop yang sedang memutar film cinta segitiga. Hmfffff….
Kisah ini bermula dari persahabatan keduanya. Mereka sama-sama nyaman untuk menjadi teman dekat, memiliki sifat yang hampir sama, masalah yang setipe, dan rasa seru ketika sedang saling bercanda.
Intinya, mereka klop sebagai sahabat.
Namun, persahabatan mereka yang indah kian berubah dan berangsur menjadi kemelut ketika rasa cinta menghampiri mereka berdua..
Bagaimana tidak jadi kemelut.. Ketika yang wanita menawarkan persahabatan, ternyata yang pria malah mulai menawarkan rasa. Sang wanita yang sebenarnya merasa nyaman dan klop dengan si pria, mencoba untuk menepis rasa dari si pria, dan juga mencoba menepis rasa yang ternyata ada juga sedikit di dalam hati si wanita.
Si pria tetap menawarkan cinta, terselubung, tertutupi topeng persahabatan„ dan si wanita mulai menikmati kejanggalan itu.
Pada akhirnya, dalam suatu moment, jadilah mereka klop saling suka. Bahasa anak sekarang, dari ‘temen jadi demen’.
Gelagat mereka berdua memang mulai aneh, pandangan mereka berdua pun mulai aneh. Mereka berdua memiliki chemistry tersendiri yang tidak dimengerti oleh orang lain.
Rasa nyaman dan klop yang berubah jadi rasa suka, bahkan sayang, kini kian menjadi. Hampir bisa dibilang mereka bahkan saling ketergantungan.
Tiada hari tanpa komunikasi dan pembicaraan antar mereka berdua, dari pembicaraan yang ringan, hingga masalah serius.
Kawan yang lainnya, termasuk saya, sebenarnya sudah mencurigai kedekatan mereka berdua. Tapi kami semua tutup mata tutup telinga, karena kalau soal rasa, itu terlalu sensitive. Yahh meskipun pada akhirnya mereka berdua curhat ke saya tentang hal itu, dan itu membuat saya ikut-ikutan bingung. Padahal di saat yang sama, saya sendiri juga lagi pusing dengan masalah percintaan saya sendiri..ckckck…
Sebenarnya, menurut pandangan saya pribadi, yang namanya jatuh cinta sama sahabat sendiri itu sudahlah suatu kesalahan. Mungkin karena saya tipe orang yang memiliki konsep bahwa antara sahabat dan percintaan adalah suatu hal yang harus dipisahkan.
Tapi, ternyata permasalahan mereka tidak cukup sampai disini. Bukan hanya dari ‘temen jadi demen’, ternyata yang paling memberatkan dan sangat fatal adalah, si pria ternyata memiliki kekasih.
Hmffff… Saya sendiri cenderung underestimate dengan orang-orang yang bisa-bisanya menyukai orang lain, bahkan sayang, diwaktu dirinya sudah memiliki kekasih. Gimana coba perasaan sang pacar kalo misalkan tau ada yg ga beres sama hati si pria?
Katanya punya pacar, tapi kok sayang juga sama orang lain. Bahh„ pacar macam apa tuh yang seperti itu.
Lalu teman saya yang wanita, kok bisa-bisanya sayang sama pria yang konotasinya sudah memiliki gandengan. Duhh„ sehebat apa sih si pria sampai menendang jauh-jauh logika si wanita untuk tetap bertahan mencintai si pria meskipun si pria menduakan hatinya.. Bahkan si wanita di gantungkan statusnya. Rancu antara teman atau lebih dari itu.
Yahh dan malam itu, mereka bagaikan dua manusia yang nelangsa. Seperti itik yang kehilangan induknya, tidak tahu arah mana yang akan dituju.
Kondisinya, si pria bingung„ mau pilih yang mana. Apakah kekasihnya yang katanya hubungannya sudah tidak sehat itu, ataukah dengan wanita yang chemistry nya klop dengannya.
Sedangkan si wanita, dia bingung, apakah harus bertahan dengan keadaan dimana dia harus menunggu si pria yang katanya sudah bilang sayang itu, ataukah harus mundur karena perasaannya digantungkan dan bahkan si pria tidak tegas memilih yang mana. Lagipula, helooo masih banyak kalii pria mapan, tampan, rupawan, saleh, dll yang masih sendiri, yang bukannya pacarnya orang lain.
*asli saya gemes sama mereka berdua*
Oh iya,lalu bagaimana dengan saya? Saya bingung kuadrat, saudara-saudara. Karena saya dikelilingi wanita dan pria bingung.
Yang saya tahu, kalau hubungan sudah tidak sehat, untuk apa dipertahankan? Toh itu akan hanya menjadi bom waktu untuk si pria dan pasangannya. Apalagi keributan sudah menjadi menu harian si pria dan pasangannya. Tapi saya nggak tahu pasti sih seberapa masalahkah hubungan si pria dengan kekasihnya itu.
Untuk si wanita, untuk apa menunggu sesuatu yang tidak pasti? Kalau memang dia memilih si wanita, tentu si pria tidak akan membutuhkan waktu lama untuk berfikir. Toh kalaupun si pria itu akhirnya memilih si wanita, bisa diyakinkan ga sih kalau si pria tidak akan mengulangi kesalahan yang sama? (menyukai wanita lain saat sudah punya pacar). Yahh meskipun sebenarnya yang saya lihat sih, kedua teman saya ini saling menyayangi dengan tulus,karena rasa yang mereka rasa timbul karena adanya kesamaan, pengertian, perhatian, dan simpati… Katanya sih gitu.
Entahlah„ saya disini lagi-lagi menegaskan fungsi saya hanya sebagai penonton. Saya tidak mau terlalu memasuki urusan romansa mereka. Pusing juga saya dicekokin romansa mereka berdua begitu. Bijaksananya, mereka kan sudah sama-sama dewasa. Sudah tau mana yang baik dan buruk, dan sudah bisa menilai suatu resiko.
Jadi, saya sebagai sahabat yang baik untuk keduanya, saya cuma berdoa yang terbaik untuk mereka berdua. Semoga mereka bisa membuat keputusan mau dibawa kemana hubungan mereka berdua itu.
Pastinya, saya yakin kok, Allah SWT memiliki rencananya sendiri, dan rencanaNYA itu pasti indah. Jadi, apapun yang bakalan terjadi dengan mereka berdua, tentu itu sudah kehendak Allah SWT.
Tenang saja kedua sahabatku, lapangkan dan ikhlaskan hati kalian dalam menghadapi labirin cinta ini, dan pastikan kalian berdua tau, jodoh itu ga akan kemana. Jodoh itu udah diatur dari jauh-jauh sama Allah.. Jadi kalau memang jodoh ya pasti suatu saat dipertemukan lagi diwaktu yang tepat. Tapi kalaupun bukan jodoh, positive thingking aja berarti ada pasangan yang lebih-lebih pantas untuk kalian berdua. Ok? :)
*Semangat untuk kalian :D